Teknologi ACG Starter di Honda VARIO 125 PGM-FI
Sesuai janji pada tulisan bedah teknologi Honda Vario Techno 125 sebelumnya, kini saatnya mengintip ACG starter. Perangkat starter yang sekaligus menjadi altenator ini sebenarnya sudah diadopsi pertama kali pada Honda PCX 125.
Kini teknologi ini bisa diaplikasi pada skubek yang harganya lebih terjangkau. Pada ACG Starter tidak adalagi dinamo starter konvensional dan mekanisme gigi penggeraknya.
Karena tidak ada lagi dinamo starter dan mekanisme gigi starter maka suara kasar akibat gesekan antar komponen bisa dikurangi. Suaranya lebih halus dan minim getaran.
Cara kerja ACG starter sebenarnya sama seperti prinsip kerja alternator pada umumnya. Cuma bedanya, pada awal menekan tombol starter, putaran magnet digunakan untuk menghidupkan mesin.
Alternator pada Vario Techno 125 ini memiliki 12 kutub magnet permanen yang terdapat di fly wheel. Juga memiliki 18 kumparan yang memiliki kutub magnet remanen atau magnet tidak tetap. 18 kumparan ini dibagi menjadi 3 hall yang berbeda.
Ketika tombol starter ditekan, arus listik akan langsung mengalir menuju FET circuit di Electronic Contol Module (ECM) yang membagi arus listik yang masuk secara kombinasi ke 3 hall dalam kumparan tadi.
Tujuannya tercipta medan magnet yang saling tolak dan menarik untuk membuat flywheel bergerak.
Ketika flywheel berputar, otomatis memutar kruk as dan membuat piston naik-turun menghidupkan mesin. Setelah mesin hidup, aliran listik ke kumparan diputus. Fungsinya kembali menjadi alternator yang menghasilkan arus listik untuk disimpan ke aki.
Motor ini sistem pengisiannya juga sudah tiga phase. Arusnya lebih stabil dan kecil kemungkinan akan tekor,aki Vario Techno 125 yang menggunakan spesifikasi 12 V–5 Ah.
Agar lebih mudah menghidupkan mesin, ACG starter juga didukung dengan dua komponen lainnya. Yaitu dekompresi dan swing back. Dekompresi berfungsi untuk mengurangi atau membocorkan kompresi saat awal melakukan starter, efeknya proses menghidupkan mesin jadi lebih ringan. Pada Vario Techno 125 dekompresi diatur oleh mekanisme di noken as.
Sedang swing back adalah posisi kruk as yang berputar ke arah berlawanan sebelum starter diaktifkan. Gunanya untuk memberikan kesempatan pada piston mengambil ancang-ancang, sehingga mesin lebih mudah dihidupkan dengan daya lebih kecil.
Diposting oleh
mechanic 79